DNN, Jakarta | Begini Kelakuan Saudi Aramco dalam Rencana Pembangunan Kilang Cilacap.
Kenapa renacana kerjasama PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco dalam membangun Kilang Cilacap dibatalkan? Penyebabnya sudah dibeberkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
“Kalau ada kerjasama-kerjasama yang awalnya diinginkan tetapi memang, mohon maaf sudah terlalu lama, nggak bisa jalan, sudah waktunya diakhiri,” ungkap Erick Thohir.
Bila menyimak kelakuan Saudi Aramco dalam rencana kerjasama membangun Kilang Cilacap, rupanya terbilang rumit. Betapa tidak? Rencana kerjasama ini sudah dimulai sejak 2014, tapi prosesnya berbelit-belit dan Saudi Aramco bersikap plin-plan.
Awalnya, Saudi Aramco berjanji ingin investasi sebesar US$ 6 miliar. Kemudian, Saudi Aramco meminta berbagai insentif kepada pemerintah Indonesia seperti pajak, lahan dan penyerahan aset pada anak perusahaan Saudi Aramco. Ketika pemerintah ingin memenuhi insentif yang diminta, Saudi Aramco malah meminta revaluasi. Anehnya lagi, Saudi Aramco malah menurunkan nilai investasinya di bawah US$ 6 miliar yang semula dijanjikan.
Wajar saja bila Pertamina memutuskan untuk membangun Kilang Cilacap sendiri tanpa Saudi Aramco sembari menunggu partner baru.
(Nara Sumber Bunda Linda – Zho)
0 Comments